Pengujian Kepadatan Lapangan Dengan Sand Cone - Laboratorium Teknik Sipil Surabaya - 087780131509


Pengujian Kepadatan Lapangan Dengan Sand Cone

Cara Pengujian dan Permasalahannya [SNI 03-2828-1992]

Satu hal yang penting untuk diperhatikan dalam pekerjaan tanah adalah kepadatan lapangan ( = berat isi kering)

Karena walaupun nilai CBR telah memenuhi standar, namun jika kepadatan lapisannya masih belum baik, maka deformasi akibat konsolidasi masih dapat terjadi dan penyebaran beban ke lapis tanah di bawahnya akan menjadi kurang baik, serta berpotensi terjadi konsentrasi tegangan pada bagian tertentu dalam lapisan tanah tersebut yang dapat mengakibatkan kegagalan lapis tanah dasar pondasi secara keseluruhan.
PENGUJIAN SAND CONE HANYA DAPAT DILAKUKAN DAN DIPAKAI HASILNYA UNTUK MATERIAL LAPIS BAWAH FONDASI DENGAN UKURAN AGREGAT MAKSIMAL 5 CM
Standar SNI untuk pengujian kepadatan tanah dengan sand cone adalah :
  • SNI 03-2828-1992 (Metoda Pengujian Kepadatan Lapangan dengan Alat Konus Pasir)
Standar AASHTO untuk pengujian sand cone adalah :
  • AASHTO T-191  (Density of Soil In-Place by the Sand-Cone Method)
Standar ASTM untuk pengujian sand cone :
  • ASTM D-1556  (Standard Test Method for Density and Unit Weight of Soil in Place by the Sand-Cone Method) 







Persyaratan alat, bahan dan lokasi :


Pasir yang digunakan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
  • bersih, keras, kering dan bisa mengalir bebas, tidak mengandung bahan pengikat
  • gradasi 0,075 mm sampai 2 mm;
Penentuan lokasi titik uji harus memenuhi :
  • pengujian kepadatan tidak boleh dilakukan pada saat titik uji tergenang;
  • pengujian kepadatan dilakukan paling sedikit dua kali untuk setiap titik dengan jarak 50 cm;
  • pada saat pengujian, dihindari adanya getaran;
  • hasil pengukuran yang berupa nilai kepadatan dihitung rata-rata dengan dua angka dibelakang koma

Lapisan tanah atau lapis pondasi bawah berupa sirtu dan batu pecah yang akan diuji yang mengandung butir berukuran tidak lebih dari 5 cm, harus dipersiapkan terlebih dahulu dengan membuat lubang berdiameter sama dengan diameter corong dan plat dudukan corong, dengan kedalaman 10 cm sampai 15 cm.

Peralatan yang dipergunakan :
  • botol transparan untuk tempat pasir dengan isi lebih kurang 4 liter
  • takaran yang telah diketahui isinya (± 2.019 ml) dengan diameter lubang 16,51 cm
  • corong kalibrasi pasir dengan diameter 16,51 cm dan pelat corong
  • plat untuk dudukan corong pasir ukuran 30,48 cm x 30,48 cm dengan lubang berdiameter 16,51 cm
  • peralatan kecil : mistar perata dari baja, meteran 2 m, palu, sendok, kuas,pahat
  • peralatan untuk menentukan kadar air
  • timbangan dengan kapasitas minimum 10 kg dengan ketelitian sampai 1,0 gram
  • timbangan, kapasitas minimum 500 gr dengan ketelitian sampai 0,1 gram.
Picture
Picture
Picture
Picture










Alur langkah pengujian dan perhitungan, secara umum adalah sebagai berikut :
  • penentuan volume/isi botol yang digunakan
  • penentuan berat isi pasir yang digunakan
  • penentuan berat isi tanah
Penentuan volume/isi botol yang digunakan :

Yang dimanfaatkan adalah air, yang sudah diketahui massa jenisnya adalah 1 kg/lt atau 1 kg/dm³ atau 1 g/cm³ atau 1 ton/m³

Untuk keperluan praktis dianggap berat isi air = massa jenis air, dengan mengabaikan faktor percepatan gravitasi yang berbeda antar lokasi.

Untuk mendapatkan volume/isi botol yang digunakan, timbang berat :
  • botol + corong (kosong)
  • botol + corong + air
lalu hitung volume/isi botol dengan rumus :



Penentuan berat isi pasir yang digunakan :
Untuk menentukan berat isi pasir, isilah botol dengan pasir, lalu ditimbang beratnya dan dihitung dengan rumus di samping.

Cara pengisian botol dengan pasir harus dengan hati-hati :
  • tutup kran, isi corong dengan pasir sampai penuh
  • buka kran dan dijaga supaya pasir pada corong minimal setengah corong
  • isi sampai botol penuh dan tutup kran kembali
  • bersihkan kelebihan pasir di atas kran



Penentuan berat pasir dalam corong :




Untuk menentukan berat pasir dalam corong saja :
  • isi pasir secukupnya pada botol
  • tutup kran dan bersihkan sisa pasir di atas kran
  • timbang botol + corong + pasir
  • balikkan botol dan corong pada alas yang rata
  • buka kran sampai pasir berhenti mengalir (memenuhi corong)
  • tutup kran kembali, timbang kembali botol + corong + sisa pasir
Hitung berat pasir dalam corong dengan rumus di samping









Pengambilan tanah/lapis dasar pondasi yang diuji :

Pelaksanaan pengambilan tanah/lapis dasar pondasi yang diuji adalah sebagai berikut :
  • ratakan permukaan tanah atau lapis dasar pondasi yang diuji
  • tempatkan plat untuk dudukan corong pasir ukuran 30,48 cm x 30,48 cm dengan lubang berdiameter 16,51 cm pada permukaan tanah
  • kokohkan kedudukan plat dudukan corong dengan pasak atau paku pada keempat sisinya
  • gali lubang dengan kedalaman 10 cm - 15 cm pada lubang plat corong
  • pastikan seluruh partikel lepas hasil penggalian tidak ada yang tertinggal dalam lubang
  • masukkan semua tanah atau bahan lapis dasar pondasi yang digali dalam wadah/kaleng tertutup yang sudah diketahui beratnya, lalu ditimbang

Ambil contoh tanah atau material lapis dasar pondasi untuk dihitung kadar airnya

Pengukuran dengan pasir uji :

Pelaksanaan pengukuran dengan pasir uji yang sudah diketahui parameternya pada lubang yang telah disiapkan di titik uji seperti di atas, adalah sebagai berikut :
  • isi botol dengan pasir (boleh sampai penuh atau secukupnya melebihi isi lubang dan corong)
  • timbang botol dengan corong dan pasir
  • tempatkan pada plat dudukan corong dengan lubang tepat pada corong menghadap ke bawah dan botol di atas
  • buka kran dan biarkan pasir mengalir mengisi lubang dan corong sampai penuh
  • setelah pasir berhenti mengalir, tutup kran dan timbang kembali botol + corong + sisa pasir



Perhitungan volume lubang :





Perhitungan berat isi kering (kepadatan lapangan) tanah/lapis dasar pondasi





Hasil pengujian dengan sand cone adalah :
berat isi kering tanah atau material lapis dasar pondasi, yang merupakan kepadatan lapangan tanah atau lapis dasar pondasi yang diperiksa

Untuk memenuhi persyaratan spesifikasi teknis, pada umumnya harus dilakukan pengujian kepadatan laboratorium untuk material tanah atau lapis dasar pondasi yang digunakan dan kepadatan lapangan harus memenuhi persentase tertentu (misal 95% atau 98% atau 100%) dari kepadatan laboratorium yang disyaratkan dalam spesifikasi yang berlaku pada proyek yang bersangkutan


Permasalahan dalam pengujian Sand Cone :

Permasalahan yang mungkin timbul dalam pengujian sand cone sehingga mengakibatkan pengukuran kepadatan lapangan yang tidak akurat atau salah, disebabkan antara lain oleh :
  • bahan pasir yang tidak bagus (tidak memenuhi syarat gradasi, kurang kering sehingga sulit mengalir melalui corong, tercampur dengan material yang mempunyai daya lekat [mis : lempung, lumpur, dsb])
  • berat isi pasir yang digunakan untuk pengujian tidak terkalibrasi dengan baik (selalu lakukan kalibrasi berat isi pasir setiap akan melakukan pengujian, hitung rata-rata dari minimal 3 kali kalibrasi berat isi pasir)
  • volume pasir dalam botol kurang untuk mengisi penuh lubang dan corong (gunakan botol yang lebih besar jika volume botol kurang)
  • adanya getaran yang mempengaruhi pemadatan pasir yang diisikan ke dalam lubang uji
  • lubang uji yang terlalu kecil ukurannya
  • sample tanah atau material lapis dasar pondasi yang tidak dimasukkan dalam wadah tertutup atau terkena suhu panas sehingga kehilangan kelembaban yang mengakibatkan pemeriksaan kadar air tidak akurat
  • permukaan tanah atau lapis dasar pondasi yang diuji tidak rata (jika perlu, pastikan dengan mistar waterpass untuk kerataan permukaan)
  • pengujian pada lebih dari 1 jenis lapisan (untuk menguji lapis yang sudah tertutup lapis lainnya, pastikan bahwa lapis di atasnya sudah dikupas habis seluruhnya dan permukaan uji merupakan permukaan lapisan yang diinginkan untuk diuji -- jangan menggali pada perbatasan antar lapisan tanah atau perbatasan antar lapis material dasar pondasi)
  • ukuran lubang plat dudukan corong dan diameter corong tidak sama, sehingga ada sisa pasir pada plat dudukan corong yang tidak terhitung pada waktu menghitung isi corong (usahakan diameter lubang plat dudukan corong sama dengan diameter corong)
  • penggalian menghasilkan lubang yang lebih besar dari diameter lubang plat dudukan corong sehingga ada celah di bawah plat dudukan yang tidak terisi pasir uji

DAFTAR HARGA TES UJI TANAH CBR, SONDIR, BORING DANGKAL, DAN UJI TANAH LAINNYA OLEH LABORATORIUM TANAH SURABAYA

Untuk Jasa Uji Tanah Lapangan dan Laboratorium Lainnya, dapat menghubungi via WA: 087780131509 maupun Telp. 082141490422 atau emailinfo.labtekniksipil@gmail.com

Laboratorium Teknik Sipil Surabaya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Hasil Penyelidikan Tanah Menggunakan Pengujian Sondir atau Cone Penetration Test (CPT) - Laboratorium Tanah Surabaya 087780131509

Pengujian Penyelidikan Tanah Standard Penetration Test (SPT) Dalam Pembangunan Gedung - Laboratorium Tanah Surabaya WA 087780131509

Contoh Hasil Penyelidikan Tanah Menggunakan Bor Mesin untuk Standard Penetration Test (SPT) - Laboratorium Tanah Surabaya 087780131509